RSS

Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Pasar Persaingan Sempurna dan Tidak Sempurna
Suatu pasar disebut bersaing sempurna jika terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga tidak ada satu pun dari mereka dapat mempengaruhi harga yang berlaku; barang dan jasa yang dijual di pasar adalah homogen; terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna; setiap produsen maupun konsumen mempunyai kebebasan untuk keluar-masuk pasar; setiap produsen maupun konsumen mempunyai informasi yang sempurna tentang keadaan pasar meliputi perubahan harga, kuantitas dan kualitas barang dan informasi lainnya; tidak ada biaya atau manfaat eksternal berhubungan dengan barang dan jasa yang dijual di pasar. 
Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna bersifat “penerima harga” (price taker).
Kurva permintaan yang dihadapi sebuah perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan sebuah garis horizontal pada tingkat harga yang berlaku di pasar. 
Kuantitas output ditentukan berdasarkan harga pasar dan tujuan memaksimumkan laba, yaitu pada saat MR = MC.
Dalam jangka waktu yang sangat pendek, kurva penawaran pasar berbentuk garis vertikal sehingga harga ditentukan oleh permintaan pasar. Dalam jangka panjang, harga dapat naik, tetap atau turun tergantung pada perubahan permintaan komoditi yang bersangkutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar atau industri yang terdiri dari produsen-produsen yang mempunyai kekuatan pasar atau mampu mengendalikan harga output di pasar. 
Terdapat tiga model umum di pasar persaingan tidak sempurna, yaitu pasar monopoli, pasar persaingan monopolistik dan oligopoli. 
Pasar monopoli merupakan industri yang terdiri dari satu perusahaan di mana terdapat hambatan bagi perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki pasar. Beberapa hambatan masuk berupa waralaba pemerintah, paten, skala ekonomi dan keunggulan biaya lain, kepemilikan atas faktor produksi yang langka. 
Persaingan monopolistik merupakan industri yang memiliki banyak produsen di mana perusahaan pesaing bebas memasuki industri dan perusahaan-perusahaan mendiferensiasikan produk mereka. Diferensiasi produk dimaksudkan untuk memenuhi keinginan konsumen, membangun reputasi atas produk yang dihasilkan dan memberikan pelayanan yang baik. Selain kelebihan berupa adanya keanekaragaman produk, efisiensi dan informasi tentang produk, diferensiasi produk juga mempunyai kelemahan yaitu adanya pemborosan, harga produk yang lebih mahal, kesalahan informasi dan kejenuhan masyarakat terhadap tayangan iklan. 
Oligopoli adalah industri dengan sejumlah kecil perusahaan yang masing-masing cukup mampu untuk mempengaruhi harga pasar dari output yang dihasilkannya. Selain memiliki banyak bentuk dalam pasar oligopoli terdapat juga empat model yang umum dikenal yaitu model kolusi, model Cournot, model kurva permintaan yang patah dan model kepemimpinan harga. 
Perusahaan-perusahaan yang memiliki kekuatan pasar dihadapkan pada empat keputusan penting yaitu berapa output yang akan diproduksi, bagaimana memproduksinya, berapa input yang akan diminta di masing-masing pasar dan berapa harga output yang akan ditetapkan. 
Keputusan harga dan output oleh perusahaan dalam pasar persaingan tidak sempurna berbeda-beda tergantung pada bentuk pasar di mana perusahaan berada dan tujuan dari perusahaan adalah memaksimalkan laba total. 
Diskriminasi harga merupakan penetapan harga yang berbeda untuk pembeli barang yang sama atau penetapan harga di mana perbandingan antara harga dan biaya marjinal berbeda di antara para pembeli. Diskriminasi harga dibedakan menjadi tiga yaitu diskriminasi harga derajat ketiga, diskriminasi harga derajat kedua dan diskriminasi harga derajat pertama.

Harga Keseimbangan & Elastisitas

1. PENGERTIAN HARGA KESEIMBANGAN 
Harga Keseimbangan (Harga Pasar) merupakan harga yang terjadi sebagai akibat interaksi permintaan dan penawaran terjadi di pasar, maka harga keseimbangan disebut harga pasar.
Kecenderungan pembeli ialah menginginkan harga murah dengan kualitasbarang yang bagus, sedangkan penjual mempunyai kecenderungan untuk mendapatkan keuntungan banyak. Kecenderungan berlawanan ini tidak akanmenghasilkan transaksi jika tidak ada kesepakatan harga.Kesepakatan harga pasar terbentuk melalui tawar menawar antara pembelidan penjual. Hasil tawar menawar antara pembeli dengan penjual dinamakanharga pasar, dalam ilmu ekonomi disebut harga keseimbangan atau
equilibrium.

2.PROSES TERBENTUKNYA HARGA KESEIMBANGAN PASAR
Proses terbentuknya harga keseimbangan berawal dari adanya interaksiantara pembeli (permintaan) dan penjual (penawaran) yang dilakukan secara wajar. Interaksi antara permintaan dan penawaran sangat dipengaruhi olehhukum permintaan dan penawaran karena hal berikut:
a.Hukum permintaan menyatakan bahwa permintaan cenderung akanbertambah apabila harga berangsur turun.
b.Hukum penawaran menyatakan bahwa penawaran cenderung akanbertambah jika harga berangsur naik


- Harga pasar akan tercapai setelah melalui serangkaian proses tawar – menawar antara penjual dan pembeli.
-  Apabila harga barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual dirasa terlalu tinggi oleh pembeli maka barang dan jasa tersebut tidak dapat terjual.
- Istilah Surplus dikenal dengan pengertian suatu keadaaan dimana terjadi kelebihan penawaran.
- Istilah Shortage dikenal dengan pengertian suatu keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan
- Prinsip Ceteris Paribus berlaku dalam hal ini, yaitu Harga merupakan satu – satunya faktor yang menentukan permintaan dari pembeli dan penawaran dari penjual.
- Faktor – Faktor yang mempengaruhi harga pasar :
1. Permintaan terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan jumlah barang atau jasa terbatas.
2. Tinggi rendahnya biaya produksi.
3. Pandangan masa depan dari produsen atau konsumen.
4. Produsen mengetahui selera konsumen.
5. Penawaran terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan daya beli konsumen Tetap atau berkurang
- Peranan Harga pasar dalam perekonomian :
1. Menunjukan perubahan kebutuhan masyarakat.
2. Membantu menentukan penawaran.
3. Menggerakkan pengusaha untuk berkreasi terhadap perubahan permintaan
- Fungsi harga pasar adalah sebagai berikut :
baca selengkapnya...
1. Menentukan jenis barang yang akan diproduksi.
2. Menentukan pembagian hasil produksi diantara para konsumen.
3. Menentukan teknologi yang akan digunakan dalam proses produksi.

B. ELASTISITAS PERMINTAAN
1. PENGERTIAN ELASTISITAS PERMINTAAN
Elastisitas permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan atau respon perubahan jumlah atau kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan factor yang mempengaruhi. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yaitu: “Elastisitas Harga Permintaan, Elastisitas Silang, Dan Elastisitas Pendapatan”.
2. ELASTISITAS PERMINTAAN DALAM ELASSTISITAS HARGA
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat berubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga disebutkoefisien elastisitas permintaan.
Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah sebagai berikut :
Ed = % perubahan kuantitas diminta / % perubahan harga,
atau  http://yasinta.files.wordpress.com/2008/08/elasticity-11.jpg?w=251&h=57
Keterangan :
ED = Elastisitas permintaan
Q2 = Kuantitas permintaan setelah perubahan
Q1 = Kuantitas permintaan awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal
Dalam perhitungan koefisien elastisitas ini, angka minus tidak perlu ditulis karena kita telah mengetahui bahwa antara harga dan permintaan berslope negatif. Artinya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan, dan sebaliknya (hukum permintaan).
Contoh : Apabila harga es krim naik dari $2 menjadi $2,2 dan jumlah pembelian turun dari 10 batang menjadi 8 batang, maka elastsitas permintaan dihitung sebagai berikut : http://yasinta.files.wordpress.com/2008/08/elasticity-2.jpg?w=251&h=84
Koefisien sebesar 2,32 menunjukkan bahwa perubahan harga sebesar 1 persen akan menimbulkan perubahan permintaan sebesar 2,32 %. Elastisitas permintaan memiliki hubungan negatif (arahnya berbalikan), yaitu ketika harga naik permintaan akan turun, vice versa.
Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
Ada lima jenis elastisitas permintaan :
  1. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas), lukisan milik pelukis yang telah meninggal (berapapun harga yang ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan mampu menambah kuantitas lukisannya), dan contoh lainnya yang sejenis.
  2. Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang). Contoh lainnya yang sejenis adalah bensin. Jika harga bensin naik, tingkat penurunan penggunaannya biasanya tidak sebesar tingkat kenaikan harganya. Ini karena kita tetap membutuhkan bensin untuk bepergian. Sama halnya, ketika harganya turun, kita juga tidak mungkin bepergian terus menerus demi menikmati penurunan harga tersebut. Karakteristik produk yang seperti ini mengakibatkan permintaan menjadi tidak elastis.
  3. Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
  4. Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
  5. Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, secara nalar barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama pula. Misalnya saja paperclip dan pen tinta biasa (seperti pen merek S dan P yang rata-rata berharga 1000-1500). Jika kita pergi ke supermarket untuk membeli paperclip, misalnya, kita cenderung tidak akan memperhatikan perbedaan merek. Satu-satunya yang sering kita jadikan bahan perbandingan adalah harga, dimana kita akan membeli paperclip yang harganya paling murah (atau pada harga rata-rata yang diterima pasar). Akibatnya, bagi perusahaan yang menjual paperclip diatas harga rata-rata, permintaan akan barangnya akan turun ke nol. Ini karena semua paperclip, meskipun harganya berbeda-beda, memberikan fungsi yang sama.
Faktor Penentu Elastisitas Permintaan
Ada empat faktor utama dalam menentukan elastisitas permintaan :
1. Produk substitusi.
Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis. Hal ini dikarenakan konsumen dapat dengan mudah berpindah ke produk substitusi jika terjadi kenaikan harga, sehingga permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap perubahan harga.
2. Prosentase pendapatan yang dibelanjakan.
Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan produk tersebut, maka permintaan semakin elastis. Produk yang harganya mahal akan membebani konsumen ketika harganya naik, sehingga konsumen akan mengurangi permintaannya. Sebaliknya pada produk yang harganya murah.
3. Produk mewah versus kebutuhan.
Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.
4. Jangka waktu permintaan dianalisis.
Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan akan suatu produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum disadari oleh konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi. Dalam jangka panjang, konsumen telah menyadari kenaikan harga, sehingga mereka akan pindah ke produk substitusi yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan desain produk juga berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen pindah ke produk lain.
Elastisitas dan Total Penerimaan (penjual/produsen)
Elastisitas permintaan mempengaruhi total penerimaan yang diterima oleh penjual ataupun produsen. Hubungan keduanya adalah sebagai berikut :
1. Permintaan tidak elastis sempurna (= 0), perubahan harga tidak mempengaruhi kuantitas yang diminta atas barang. Dengan demikian, kenaikan harga akan meningkatkan total penerimaan, vice versa.
2. Permintaan tidak elastis (< 1), prosentase perubahan kuantitas yang diminta < dari prosentase perubahan harga. Oleh karena itu, kenaikan harga akan meningkatkan total penerimaan penjual/produsen, vice versa.
3. Permintaan uniter elastis (= 1), prosentase perubahan kuantitas = prosentase perubahan harga. Dengan demikian, tidak ada pengaruh terhadap total penerimaan.
4. Permintaan elastis (> 1), prosentase perubahan kuantitas yang diminta > dari prosentase perubahan harga. Oleh karenanya, kenaikan harga akan menurunkan total penerimaan penjual/produsen, vice versa.
5. Permintaan elastis sempurna (tak terhingga), kenaikan harga akan menyebabkan permintaan turun jadi 0. Oleh karenanya, kenaikan harga sekecil apapun akan menghilangkan total penerimaan. Sementara penurunan harga akan menurunkan total penerimaan.
Pembuktian akan hubungan antara hubungan antara elastisitas dan total penerimaan ini dapat disimulasikan sendiri dengan menentukan koefisien elastisitas sebuah produk.
Elastisitas Permintaan Silang
Elastisitas permintaan silang mengukur bagaimana perubahan kuantitas yang diminta atas sebuah produk mempengaruhi harga produk lainnya. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Keterangan :
EA,B = elastisitas silang antara produk A dan B
P1B = harga awal produk B
P2B = harga produk B setelah perubahan
ΔQA = kenaikan permintaan produk A
Q1A = kuantitas permintaan awal produk A
Q2A = kuantitas permintaan produk A setelah harga produk B berubah
ΔPB = kenaikan harga produk B
Elastisitas silang berhubungan dengan karakteristik kedua produk, yaitu :
1. Produk substitusi.
Elastisitas permintaan silang adalah positif, dimana kenaikan harga produk A akan menaikkan permintaan atas produk B. Contoh produk substitusi : minyak tanah dan kayu bakar, makanan ringan yang tersedia dalam berbagai merek, beras berkualitas sama mereak A dan B, dan lain sebagainya.
2. Produk komplementer.
Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan menurunkan permintaan produk B, vice versa. Contoh produk komplementer misalnya bensin dan mobil (mobil tidak dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik, permintaan akan mobil akan cenderung turun.
Elastisitas Permintaan Pendapatan (pembeli/konsumen)
Elastisitas permintaan pendapatan (elastisitas pendapatan) mengukur bagaimana kuantitas permintaan merespon terhadap perubahan pendapatan pembeli. Rumus perhitungannya adalah :
Elastisitas pendapatan = % perubahan kuantitas diminta / % perubahan pendapatan
Elastisitas pendapatan ditentukan oleh jenis produk, yaitu :
1. Produk normal.
Elastisitas pendapatan adalah positif. Misalnya, permintaan akan produk normal akan meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat digantikan dengan ubi sebagai produk inferiornya.
2. Produk inferior.
Elastisitas pendapatan adalah negatif. Misalnya, permintaan akan produk inferior akan menurun jika pendapatan meningkat.
C. ELASTISITAS PENAWARAN
1. PENGERTIAN ELASTISITAS PENAWARAN
Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan elastisitas permintaan, yaitu tedapat lima tingkatan elastisitas: elastis sempurna, elastis, elastisitas uniter, tidak elastis dan tidak elastis sempurna.
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
2. Koefisien Elastisitas Penawaran
Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah sebagai berikut :
Es = % perubahan kuantitas penawaran / % perubahan harga,
Keterangan :
ES = Elastisitas penawaran
Q2 = Kuantitas penawaran setelah perubahan
Q1 = Kuantitas penawaran awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal
Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Ada lima jenis elastisitas penawaran :
  1. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal.
  2. Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1. Perubahan penawaran lebih kecil dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran.
  3. Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1. Perubahan penawaran sama dengan perubahan harga.
  4. Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
  5. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menyuplai berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi.
Faktor Penentu Elastisitas Penawaran
Ada dua faktor yang sangat penting dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :
1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.
Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :
- Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
- Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar.
Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
2. Jangka waktu analisis.
Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga :
- Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu yang sangat singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna.
- Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak elastis.
- Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
3. Stok persediaan.
Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
4. Kemudahan substitusi faktor produksi/input.
Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.

Permintaan & Penawaran

A.Permintaan
1.Pengertian Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang/jasa yang diinginkan dan mampu dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dalma jangka waktu tertentu dengan menganggap factor yang mempengaruhinya konstan/tetap (ceteris paribus)
2.Jenis-jenis permintaan
a.Berdasarkan daya beli
1)Permintaan efektif, yaitu permintaan terhadap barang atau jasa yang disertai daya beli dan melakukan transaksi.
2)Permintaan potensial, yaitu permintaan terhadap barang atua jasa yang disertai daya beli tetapi konsumen masih mempertimbangkan transaksinya (belum dilakukan transaksi)
3)Permintaan absolute, yaitu permintaan terhadap barang/jasa yang tidak disertai daya beli.
b.Berdasarkan jumlah yang melakukan permintaan
1)Permintaan individu adalah permintaan seseorang terhadap barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2)Permintaan kelompok adalah permintaan dari sekelompok orang atau masyarakat pada saat yang bersamaan (penjumlahan permintaan individu)
3. Hukum Permintaan
Hukum permintaan menyatakan bahwa harga sebuah barang meningkat, kuantitas (jumlah) uang diminta akan turun, sebaliknya jumlah (kuantitas) barang yang diminta naik. Jika harga sebuah barang mengalami penurunan. Dalam hal ini kuantitas yang diminta berhubungan negative dengan harga barang. Hokum yang berlaku dalam ilmu ekonomi tidaklah berlaku mutlak tetapi bersifat ceteris paribus.
Factor penyebab tidak berlakunya hokum permintaan
a. Permintaan barang-barang bernilai prestise
b. Harapan harga suatu barang akan berubah
c. Hubungan kuantitas harga
d. Barang inferior
4. Skedul dan Kurva Permintaan
Skedul permintaan adlaha sebuah table yang memperlihatkan hubungan antara harga barang dan kuantitas yang diminta, sedangkan kurva permintaan adlaha grafik yang memuat hubungan antara harga sebuah barang dan kuantaitas yang diminta.
Perhatikan contoh berikut ini !
No Harga ( P ) Jumlah ( Q )
1 2000 100
2 1800 120
3 1600 140
4 1400 160
5 1200 180
Dari tabel di atas dapat dikethaui bahwa tingkat harga yang tinggi jumlah barnag yang diminta sedikit kemudian harga diturunkan secara perlahan-lahan mengakibatkan jumlah permintaan semakin bertambah.
Pergeseran Kurva Permintaan
Jika terjadi perubahan pada factor-faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga, maka akan mengakibatkan kurva permintaan bergeser bahwa setiap perubahan yang mengakibatkan pertambahan jumlah permintaan pada tingkat harga tertentu, maka akan menggeserkan kurva permintaan ke kanan, begitu pula apabila setiap perubahan yang menurunkan jumlah permintaan pada tingkat harga tertentu, maka akan menggeserkan kurva permintaan ke kiri.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemintaan
Hal-hal yang mempengaruhi permintaan individu terhadap barang danj asa antara lain sebagai berikut :
a. Tingkat pendapatan konsumen
b. Harga barang dan jasa
c. Selera konsumen.
d. Perkiraan harga mendatang.
e. Harga barang lain yang berkaitan substitusi dan komplementer).
f. Pertambahan jumlah penduduk
6. Fungsi permintaan
Bentuk umum fungsi permintaan adalah sebagai berikut
dimana :
Q = jumlah barang yang diminta
a = konstanta
b = koefisien pengaruh atau slope
p = harga
Untuk fungsi persamaan linier juga menggunakan rumus :
Contoh :
Pada saat harga RP. 2.000,00 jumlah permintaan sebesar 800 unit, kemudian pada saat harga naik Rp. 3.000,00 jumlah permintaan 600 unit, tentukan fungsi permintaannya !
Jawab :
Q = a – bp
800 = a – 2.000b
600 = a – 3.000b
200 = – 1.000b
b = 5 – masukan persamaan 1
800 = a – 200 (5)
800 = a – 10.000
a = 10.800
fungsi a =  Q = a – bp  Q = 10.800 – 5p
B. Penawaran
1. Pengertian Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual pada berbagai tingkat harga dan dalam waktu tertentu.
2. Jenis-jenis Penawaran
a. Penawran individu adlaha penawaran yangdilakuakn oleh satu orang penjual dan atau produsen
b. Penawaran pasar adalah penjumlahan dari penawaran individu.
3. Hukum Penawaran
Hukum penawaran menyatakan semkain tinggi harga suatu barang semakin banyak jumlah barang yang dibutuhkan, semakin rendah harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan. Hukum penawaran juga bersifat ceteris paribus. Hal ini menunjukkan hubungan yang positif antara harga barang atua jasa dengan kuantitas yang ditawarkan.
Perhatikan tabel berikut ini 
NO Harga ( P ) Jumlah ( Q )
1 2000 180
2 1800 160
3 1600 140
4 1400 120
5 1200 100
Dari tabel di samping menyatakan bahwa pada tingakt harga yang tinggi jumlah barang atau jasa yang ditawarkan banyak, kemudian harga turun secara perlahan mengakibatkan jumlah penawaran akan semakin menurun pula. Begitu juga kurva penawaran yang berbentuk garis dari kiri bawah ke kanan atas atau berslope positif. Yang menunjukkan bahwa apabila terjadi penurunan harga, maka akan disertai dengan penurunan jumlah penawaran terhadap barang dan jasa.
4. Faktor-faktor yang Memepngaruhi Penawaran
a. Harga barang dan jasa.
b. Harga input atau biaya produksi.
c. Teknologi produksi.
d. Keuntungan yang diinginkan oleh produsen.
e. Banyaknya penjual atau pesaing.
5. Penawaran Pergeseran Kurva Penawaran
Jika terjadi perubahan harga pada factor-faktor yang mempengaruhi penawaran selain harga, maka akan mengakibatkan kurva penawaran akan bergeser. Bahwa setiap perubahan yang mengakibatkan pertambahan jumlah penawaran pada tingkat harga tertentu, maka akan menggeser kurva penawaran ke kanan begitu juga apabila setiap perubahan yang menunjukkan jumlah penawaran pada tingkat harga tertentu, maka akan menggeser kurva penawaran ke kiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran
a. Perubahan biaya produksi.
b. Teknologi yangdigunakan.
c. Harapan mendapatkan laba.
d. Harapan masa yang akan datang.
6. Fungsi Penawaran
Secara umum fungsi penawaran ditulis sebagai berikut
Untuk menentukan persamaan fungsi penawaran melalui dua titik A Q1, Q2 dan B Q2, P2 dengan rumus :
Contoh :
Pada saat harga Rp. 700,00 jumlah abrang yang ditawarkan 30 unit kemudian harga naik menjadi Rp. 1.000,00 jumlah barang yang ditawarkan sebanyak 50 unit, bagaimana fungsi penawarannya ?
Jawab :
P – 700 = 15 Q – 30
P – 700 = 15 Q – 450
P = 15Q + 700 – 450
P = 15 Q + 250
P-700 = Q – 30

Produsen & Konsumen

Konsumsi
Pengertian konsumsi
Konsumsi yaitu kegiatan untuk menghabiskan/mengurangi nilai guna barang/jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan.
Tujuan konsumsi:
a.   mengurangi nilai guna barang/jasa secara bertahap
b.   menghabiskan nilai guna barang sekaligus
c.    memuaskan kebutuhan jasmani
d.   memuaskan kebutuhan rohani
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi:
a.   Intern      :  Sikap, Kepribadian, Motivasi, Pendapatan, Selera, Pendidi kan
b.   Ekstern :  Tingkat harga barang, Sifat barang, Mode/Trend, Adat istiadat, Status sosial, Kebudayaan, Ketersediaan barang/ jasa, Jumlah Keluarga
Prinsip Konsumtif
Dengan pengorbanan tertentu diharapkan akan memperoleh hasil maksimal atau dengan pengorbanan minimal diharapkan akan diperoleh hasil tertentu.
   
Perilaku Konsumen
Konsumen dalam melakukan kegiatan konsumsi berusaha mendapatkan kepuasan maksimum
Kepuasan maksimum yaitu keadaan dimana konsumen mencapai keseimbangan antara besarnya pengorbanan yang dikeluarkan dengan kepuasan yang di dapat dari barang yang dikonsumsi/pengorbanannya.
Untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumen dalam memaksimumkan kepuasan, digunakan dua pendekatan, yaitu:
     
1.   Pendekatan Marginal Utility/Pendekatan Guna Batas/ Pendekatan Nilai Guna/Pendekatan Kardinal
-     Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan angka.
-     Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pendekatan ini:
      a.   Nilai Guna Total/Total Utility (TU)
             Nilai kepuasan secara keseluruhan yang diperoleh konsumen dalam mengkonsumsi barang/jasa.
             Co: Saat mengkonsumsi 5 unit diperoleh kepuasan total (TU) 30
      b.   Nilai Guna Marginal/Marginal Utility (MU)
             Tambahan kepuasan yang diperoleh konsumen dari setiap unit tambahan barang yang dikonsumsi.
             Co: Saat mengkonsumsi 4 unit diperoleh TU 28, sedang saat mengkonsumsi 5 unit diperoleh TU 30, jadi besarnya marginal utility (MU) = 30 – 28  = 2
                           5 – 4
      c.   Nilai Guna Marginal Yang Semakin Menurun/Diminishing Margi nal Utility
            Nilai guna marginal (MU) yang diperoleh konsumen untuk setiap tambahan konsumsi pada mulanya meningkat tetapi sampai pada titik tertentu akan mengalami penurunan
      Dalam pendekatan Kardinal dikenal:
      a.   Hukum Gossen I atau Hukum Nilai Guna Marginal Yang Semakin Berkurang (The Law of Diminishing Marginal Utility)
             “Jika pemenuhan kebutuhan atas suatu jenis barang dilakukan secara terus menerus, tambahan kepuasan itu semakin lama akan semakin berkurang, sampai akhirnya mencapai batas jenuh
             Co:
Konsumsi Air Gelas
Nilai Guna Total (TU)
Nilai Guna Mrginal (MU)
1
2
3
4
5
50
90
100
100
80
50
40
10
0
-20
        Ket:  *   Pada awalnya TU terus bertambah dari 50, 90, 100 dan mencapai titik maksimum 100, bila diteruskan (minum gelas ke 5) TU akan turun (menjadi 80)
                *   Kepuasan maksimum (titik kepuasan maksimum) terjadi pada saat tingkat TU sama  dengan tingkat TU sebelumnya dan MU sama dengan nol    ( pada gelas ke 4)
                *   Setelah mencapai kepuasan maksimum TU akan mengalami penurunan (pada gelas ke 5)
                *   MU turun terus dari 50, 40, 10, 0, -20 (berlakunya Law of Diminishing Marginal Utility)
      b.   Hukum Gossen II
             “Seseorang akan senantiasa memenuhi berbagai macam kebutu-hannya sampai pada tingkat intensitas yang sama”
            
             Seorang konsumen akan memperoleh kepuasan maksimum dalam mengkonsumsi dua barang jika mencapai dua syarat:
             Syarat I : Mux/Px = MUy/Py atau Mux = Muy (bila harga sama)
             Syarat II : Px.X + Py.Y = M
             Co:
        MU dari konsumsi barang A dan B:
Brg A
1
2
3
4
5
6
7
8
MU A
50
44
38
32
26
20
14
8
Brg B
1
2
3
4
5
6
7
8
MU B
80
76
72
68
64
60
56
52
        Jika Andi punya uang Rp 70.000 berapa jumlah barang A dan B yang dibeli agar tercapai kepuasan maksimum? Bila harga barang A Rp 5.000/unit dan barang B Rp 10.000/unit
        Jawab:


Brg A
MU A
MU A / PA
Brg B
MU B
MU B / PB
1
2
3
4
5
6
7
8
50
44
38
32
26
20
14
8
50/5.000 = 0,01
44/5.000 = 0,0088
38/5.000 = 0,0076
32/5.000 = 0,0064
26/5.000 = 0,0052
20/5.000 = 0,004
14/5.000 = 0,0028
8/5.000 = 0,0016
1
2
3
4
5
6
7
8
80
76
72
68
64
60
56
52
80/10.000 = 0,008
76/10.000 = 0,0076
72/10.000 = 0,0072
68/10.000 = 0,0068
64/10.000 = 0,0064
60/10.000 = 0,0060
56/10.000 = 0,0056
52/10.000 = 0,0052
        Syarat I: MuA/PA = MUB/PB, yang memenuhi ada 3 pasang, yaitu:
a. 38/5.000 = 76/10.000
b.  32/5.000 = 64/10.000
c.  26/5.000 = 52/10.000
        Syarat II: PA.A + PB.B = M
a.  (3 x Rp 5.000) + (2 x Rp 10.000) = Rp 35.000
b.  (4 x Rp 5.000) + (5 x Rp 10.000) = Rp 70.000
c.  (5 x Rp 5.000) + (8 x Rp 10.000) = Rp 105.000
Syarat yang terpenuhi adalah pasangan b, jadi Andi akan membeli 4 unit barang A dengan TU sebesar 164 (50 + 44 + 38 + 32) dan 5 barang B dengan TU sebesar 360 (80 + 76 + 72 + 68 + 64)
2.   Pendekatan Indifference/Pendekatan Ordinal
      -     Pendekatan ordinal dilakukan dengan menggunakan analisis kurva indiferensi.
      -     Kurva Indiferensi yaitu kurva yang menunjukkan berbagai titik-titik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama.
    Co:
Titik Kombinasi
Makanan (X)
Pakaian (Y)
A
B
C
20
30
50
80
60
40
    Ket:
    -   Semua titik kombinasi menunjukkan tingkat kepuasan yang sama
    -   Bila ingin menambah konsumsi barang X maka harus mengurangi barang Y atau sebaliknya.
   
Produksi
Pengertian Produksi
Produksi yaitu kegiatan menghasilkan barang/jasa atau kegiatan menambah nilai guna barang/jasa
Tujuan Produksi:
a.   memenuhi kebutuhan RTK, RTP dan RTN
b.   mengganti barang yang rusak/aus atau barang yang habis karena dikonsumsi
c.    memenuhi kebutuhan sesuai perkembangan zaman dan kemajuan IPTEK serta penduduk yang semakin meningkat
d.   memenuhi pasar internasional (masyarakat LN)
e.   mendapatkan keuntungan
f.    meningkatkan kemakmuran
g.   meningkatkan jumlah dan mutu barang
h.   menjaga kesinambungan usaha perusahaan
Bidang Produksi:
a.   Ekstratif→ pengambilan/penggalian SDA, Co: pertambangan
b.   Agraris→   mengolah alam (tumbuhan & hewan), Co: pertanian,
                         perkebunan, peternakan, perikanan
c.    Industri & Kerajinan→ mengolah bahan mentah menjadi barang jadi
d.   Perdagangan→ jual beli barang sehingga ada perpindahan hak milik
e.   Jasa→ memberikan pelayanan jasa, Co: asuransi, perbankan
Tahap Produksi:
a.   Tahap produksi primer, meliputi: ekstrtif & agraris
b.   Tahap produksi sekunder, meliputi: industri & kerajinan
c.    Tahap produksi tersier, meliputi: perdagangan & jasa
Perluasan Produksi:
a.   Intensifikasi: meningkatkan jumlah dan kualitas produksi
      Co: memilih bibit unggul, pengairan yang baik
b.   Ekstensifikasi: meningkatkan jumlah dan kuantitas  produksi
      Co: membuka laha baru, menambah mesin-mesin
c.    Diversifikasi: menambah variasi jumlah produksi
      Co: mie instan goreng, soto, baso, ayam bawang
d.   Rasionalisasi: meningkatkan efisiensi kerja dengan cara:
      -     sciencetific management:  prinsip-prinsip manajemen
      -     mekanisasi: penggunaan mesin-mesin
      -     standarisasi: produk sesuai standar tertentu
      -     normalisasi: produk dengan bentuk ukuran alat produksi
      -     komputerisasi
   
Alasan perluasan produksi:
a.   membuka dan memperluas lapangan kerja
b.   meningkatkan kemakmuran rakyat
c.    memenuhi pasar dalam negeri & luar negeri
d.   kemajuan IPTEK
e.   mengimbangi pertambahan penduduk
f.    makin majunya kebudayaan & peradaban manusia sehingga cara dan tujuan konsumsi telah berubah
g.   barang sudah ketinggalan zaman perlu diganti
h.   barang yang digunakan makin lama makin rusak/aus/habis maka perlu diganti              
Faktor Produksi
Faktor Produksi Asli:
1.   SDA: Tanah, Air, Udara, Sinar Matahari, Barang Tambang.
2.   SDM/Tenaga Kerja:
      a.   Berdasar kualitasnya: Tenaga kerja terdidik, terlatih, tidak terdidik dan tidak terlatih
      b.   Berdasar sifatnya: Tenaga kerja rohani dan jasmani
Faktor Produksi Turunan:
1.   Modal:
      a.   Berdasar sumbernya: Modal Sendiri dan Asing
      b.   Berdasar bentuknya: Modal Konkret (mesin, gedung, perlatan,dll) dan Abstrak (hak merek, hak paten, goodwill)
      c.    Berdasar pemilikan: Modal Individu dan Umum/Masyarakat
      d.   Berdasar sifatnya: Modal Tetap dan Lancar
2.   Kewirausahaan/Keahlian/Skill
Proses Produksi
Proses produksi yaitu suatu kegiatan yang dilakukan melalui tahapan tahapan tertentu untuk menghasilkan/menambah manfaat barang/jasa
Fungsi Produksi
Fungsi produksi yaitu fungsi yang menunjukkan hubungan antara input dan output yang dapat dihasilkan oleh kombinasi input tersebut.
a.   Fungsi Produksi Jangka Pendek
      Dalam fungsi produksi jangka pendek minimal ada satu faktor produksi tetap ditambah satu atau beberapa faktor produksi variabel.
      Persamaan fungsi produksi→ Q = f(R,L,C,T)
      Q    =    Jumlah produksi            L    =    labour = tenaga kerja        
      C    =    capital = modal              T    =    technology = teknologi
      R    =    resouces/raw material = kekayaan alam/bahan baku
      Co: Sebuah perusahaan ban menggunakan faktor produksi bahan mentah 12.000, tenaga kerja 10.000, modal 20.000 dan teknologi 15.000. Berapa jumlah ban yang dihasilkan!
      Jwb:  Q    =    f(R,L,C,T)
                Q    =    f ( 12.000 + 10.000 + 20.000 + 15.000)
                Q    =    57.000 unit ban
b.   Fungsi Produksi Jangka Panjang
Dalam jangka panjang semua faktor produksi bersifat variabel.
Konsep fungsi produksi jangka panjang menggunakan 2 faktor produksi digambarkan dengan Kurva isokuan.
Kurva isokuan/kurva fungsi produksi sama yaitu kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi faktor produksi yang menghasilkan tingkat produksi yang sama.
Co: Kombinasi untuk menghasilkan 50 unit barang
Kombinasi
Output
Mesin
Tenaga kerja
A
B
C
D
50
50
50
50
8
6
2
1
1
2
6
8
        Kurva isokuan/kurva fungsi produksi sama  dibawah ini memperlihat kan semua kombinasi faktor produksi menghasilkan produksi yang sama 50 unit.
               Mesin

             
Hukum Tambahan Hasil Yang Semakin Berkurang ( The Law of Diminishing Marginal Return) oleh David Ricardo
Hukum ini menjelaskan bahwa: “Jika faktor produksi (variabel) ditambah terus menerus sebanyak 1 unit tertentu, pada mulanya total produksi akan semakin meningkat. Tetapi sesudah produksi mencapai tingkat tertentu, produksi marginal (tambahan produksi) akan semakin menurun hingga akhirnya mencapai titik negatif
    Contoh:
Tanah
(Hektar)
Tenaga kerja
Produksi
Total
Produksi
Marginal
Produksi
Rata-rata
Tahap
Produksi
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
3
4
5
6
7
8
10
30
60
88
105
114
114
108
10
20
30
28
17
9
0
-6
10
15
20
22
21
19
16
14
Tahap 1
Tahap 1
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 2
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 3
Keterangan:
-   Tahap 1: produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat dari setiap tambahan 1 tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi (produksi marginal) yang lebih besar dari pada yang dicapai pekerja sebelumnya.
    Dalam tahap 1 ini berlaku hukum tambahan hasil yang semakin meningkat (The Law of Increasing Marginal Returns).
-   Tahap 2: produksi total tetap bertambah tetapi jumlah pertambahannya semakin kecil, dan produksi marginal semakin berkurang ( setiap tambahan pekerja akan menghasilkan tambahan produksi lebih sedikit daripada tambahan produksi sebelumnya.
    Dalam tahap 2 ini hukum tambahan hasil yang semakin berkurang ber laku, yaitu mulai tenaga kerja ke 4
-   Tahap 3: produksi total semakin lama semakin berkurang dan penam-bahan pekerja tidak akan menambah produksi total
-   Jumlah produksi optimum pada produksi total 114 unit, produksi rata-rata 19 unit  pada penggunaan tenaga kerja 6 orang
-   Jika ada penambahan tenaga kerja lagi, tidak memberikan tambahan hasil lagi, maka penambahan dihentikan, karena jika penambahan tetap dilakukan akan menimbulkan pengangguran tak kentara (disquissed un-employment)
-   Penambahan tenaga kerja dari 6 orang ke 7 orang sudah menimbulkan pengangguran tak kentara karena produksi marginalnya sama dengan nol (0), apalagi sampai 8 orang